1. Jelaskan pendapat Allport dalam membahas manusia ?
Allport lebih optimis tentang kodrat manusia daripada freud, dan ia memperlihatkan suatu keharuan yang luar biasa terhadap manusia, sifat-sifatnya yang tampaknya bersumber pada masa kanak-kanaknya. Allport adalah positif, penuh harapan, dan menyanjung-nyanjung. Karena itu salah satu penekatan yang berguna terhadap pemahaman segi pandang psikologi allport adalah mengemukakan tema-tema pokok dari teorinya tentang kepribadian dan menunjukkan bagaimana tema-tema itu berbeda dari apa yang terdapat pada freud.
Allport tidak percaya bahwa orang-orang yang matang dan sehat di control dan dikuasai oleh kekuatan-kekuatan tak sadar-kekuatan-kekuatan yang tidak dapat dilihat dan di pengaruhi. Orang-orang yang sehat tidak di dorong oleh konflik-konfliktak sadar dan tingkah laku mereka tidak di tentukan oleh setan-setan yang ada jauh dalam mereka. Allport percaya bahwa kekuatan-kekuatan tak sadar itu merupakan pengaruh-pengaruh yang penting pada tingkah laku orang-orang dewasa yang neurotis. Tetapi individu-individu yang sehat yang berfungsi pada tingkat rasional dan sadar, menyadari sepenuhnya kekuatan-kekuatan yang bimbang dan dapat mengontrol kekuatan-kekuatan itu juga.
Kepribadian-kepribadian yang matang tidak di kontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Orang-orang yang neurotis terkait atau terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak,tetapi orang-orang yang sehat bebas dari paksaan-paksaan masa lampau.
Karena Allport mengetahui perbedaan-perbedaan antara manusia yang neurotis dan manusia yang sehat ini, maka ia lebih suka mempelajari hanya orang-orang dewasa yang matang dan hanya sedikit saja berbicara mengenai orang-orang yang neurotis.
2. Jelaskan perkembangan proprium sebagai dasar perkembangan kepribadian yang sehat ?
Konsep “diri” (self) merupakan suatu bagian yang penting dalam setiap pembicaraan tentang kepribadian yang sehat. Allport ingin menghilangkan kontradiksi-kontradiksi dan kekaburan-kekaburan yang terkandung dalam pembicaraan- pembicaraan tentang “diri” dengan membuang kata itu dan menggantikannya dengan suatu kata lain yang akan membedakan konsepnya dengan “diri” dari semua konsep lain. Istilah yang dipilihnya adalah proprium dan dapat didefinisikan dengan memikirkan bentuk sifat “propriate” seperti dalam kata “appropriate”.
Proprium menunjuk kepada sesuatu yang dimiliki seseorang atau unik bagi seseorang. Itu berarti bahwa proprium (atau self) terdiri dari hal-hal atau proses-proses yang penting dan bersifat pribadi bagi seorang individu,segi-segi yang menentukan seseorang sebagai yang unik. Allport menyebutkan “saya sebagaimana dirasakan dan diketahui”.
Proprium itu berkembang dari masa bayi sampai masa adolesensi melalui tujuh tingkat “diri”. Apabila semua segi perkembangan telah muncul sepenuhnya, maka segi-segi tersebut dipersatukan dalam satu konsep proprium. Jadi proprium adalah susunan dari tujuh tingkat “diri” ini. Muncul proprium merupakan suatu prasyarat untuk suatu kepribadian yang sehat.
Tujuh dari tingkat diri ini adalah sebagai berikut:
1. Diri
ketika bayi menyentuh, melihat, mendengar dirinya, orang-orang lain, dan benda-benda, perbedaan itu menjadi lebih jelas. Kira-kira pada usia 15 bulan,maka muncullah tingkat pertama perkembangan proprium diri jasmaniah.
2. Identitas-diri
Pada tingkat kedua perkembangan, muncullah perasaan identitas diri. Anak mulai sadar akan identitasnya yang berlangsung terus sebagai seorang yang terpisah.
3. Harga-diri
tingkat ketiga dalam perkembangan proprium ialah timbulnya harga diri. Hal ini menyangkut perasaan bangga dari anak sebagai suatu hasil dari belajar mengerjakan benda-benda atas usahanya sendiri.
4. Perluasan diri (self extension)
Tingkat perkembangan diri ini mulai sekitar usia 4 thn. Anak sudah mulai menyadari orang-orang lain dan benda-benda dalam lingkungannya dan fakta bahwa beberapa di antaranya adalah milik anak tersebut.
5. Gambaran diri
Gambaran diri berkembang pada tingkat berikutnya. Hal ini menunjukkan bagaimana anak melihat dirinya dan pendapatnya tentang dirinya. Gambaran ini berkembang dari interaksi-interaksi antara orangtua dan anak.
6. Diri sebagai pelaku rasional
Setelah anak mulai sekolah, diri sebagai pelaku rasional mulai timbul. Aturan-aturan dan harapan-harapan baru di pelajari dari guru-guru dan teman-teman sekolah serta hal yang lebih penting ialah diberikannya aktivitas-aktivitas dan tantangan-tantangan intelektual.
7. Perjuangan proprium
Tingkat terakhir dalam perkembangan diri-timbul. Allport percaya bahwa masa adolesensi merupakan suatu masa yang sangat menentukan. Orang sibuk dalam mencari identitas diri yang baru.
3. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri kepribadian yang matang menurut Allport ?
1. Perluasan Perasaan Diri
Ketika kita berkembang, maka diri itu meluas menjangkau orang dan benda. Orang harus menjadi partisipan yang langsung dan penuh, Allport menamakan hal ini “partisipan otentik yang dilakukan oleh orang dalam beberapa suasana yang penting dari usaha manusia”.orang harus meluaskan diri ke dalam aktivitas. Semakin orang terlibat sepenuhnya dengan berbagai aktivitas atau orang atau ide, maka semakin juga dia akan sehat secara psikologis.
2. Hubungan Diri yang Hangat dengan Orang-orang Lain
Allport membedakan dua macam kehangatan dalam hubungan dengan orang-orang lain. Kapasitas untuk keintiman dan kapasitas untuk perasaan terharu. Apa yang di hasilkan oleh kapasitas untuk keintiman ini adalah suatu perasaan perluasan diri yang berkembang baik. Perasaan terharu,tipe kehangatan yang kedua adalah suatu pemahaman tentang kondisi dasar manusia dan perasaan kekeluargaan dengan semua bangsa.
3. Keamanan Emosional
Sifat dari kepribadian yang sehat ini meliputi beberapa kualitas,kulitas utama adalah penerimaan diri.Penerimaan diri sebagai kemampuan untuk mengatasi reaksi berlebih hal-hal yang menyinggung dorongan khusus dan menghadapi rasa frustasi, kontrol diri, presan proporsional lalu diarahkan kembali ke arah- arah yang konstruktif, juga sabar tehadap kekecewaan yaitu tidak menyerah tapi memikirkan cara-cara yang berbeda untuk mencapai tujuan-tujuan yang sama.
4. Persepsi Realistis
Orang-orang yang sehat memandang dunia mereka secara objektif. Orang yang sehat tidak perlu percaya bahwa orang-orang lain atau situasi-situasi semuanya jahat atau semuanya baik menurut prasangka pribadi terhadap realistis. Mereka menerima realistis sebagaimana adanya.
5. Keterampilan-keterampilan dan Tugas-tugas
Keberhasilan dalam bakat-bakat tertentu suatu tingkat kemampuan. Pekerjaan dan tanggung jawab memberikan arti dan perasaan kontinuitas untuk hidup. Tidak mungkin mencapai kematang dan kesehatan psikologis yang positif tanpa melakukan pekerjaan yang penting dan melakukannya dengan dedikasi, komitmen, dan keterampilan-keterampilan.
6. Pemahaman diri
Pengenalan diri yang memadai menuntut pemahaman tentang hubungan antara gambaran tentang diri yang memiliki seseorang dengan dirinya menurut keadaan yang sesungguhnya, orang yang memiliki suatu tingkat pemahaman diri (self-objectification) yang tinggi atau wawasan diri tidak mungkin memproyeksikan kualitas-kualitas pribadinya yang negatif kepada orang lain.
7. Filsafat Hidup yang Mempersatukan
Orang yang sehat melihat kedepan, didorong oleh tujuan dan rencana jangka panjang. Orang-orang ini mempunyai suatu perasaan akan tujuan, suatu tugas untuk bekerja sampai selesai. Mungkin karangka tujuan khusus itu ide tentang nilai-nilai. Suara hati ikut juga berperan dalam suatu filsafat hidup yang mempersatukan.
4. Jelaskan perkembngan kepribadian self menurut Rogers ?
Dalam masa kecil,anak mulai membedakan, atau memisahkan salah satu segi pengalaman dari semua yang lain-lainnya. Segi ini adalah diri dan itu di gambarkan dengan bertambahnya penggunaan kata “aku” dan “kepunyaanku”. Dengan kata lain, anak itu mengembangkan suatu”pengertian-diri” (self-concept). Sebagai bagian dari self-concept, anak itu juga menggambarkan dia akan menjadi siapa atau mungkin ingin menjadi siapa.
Cara-cara khusus bagaimana diri itu berkembang dan apakah dia akan menjadi sehat atau tidak tergantung pada cinta yang di terima anak itu dalam masa kecil. Pada waktu diri itu mulai berkembang, anak itu juga belajar membutuhkan cinta. Rogers menyebut kebutuhan ini “penghargaan positif” (positive regard)
5. Peranan positive regards dalam kepribadian individu menurut Rogers ?
Positive regard, suatu kebutuhan yang memaksa dan merembes, dimiliki semua manusia, setiap anak terdorong untuk mencari positive regard. Akan tetapi tidak setiap anak menemukan kepuasannya yang cukup akan kebutuhan ini. Anak puas kalau dia menerima kasih sayang, cinta, dan persetujuan dari orang lain, tetapi dia kecewa kalau dia menerima celaan dan kurang mendapat cinta dan kasih sayang. Apakah anak itu kemudian akan tumbuh menjadi suatu kepribadian yang sangat sehat tergantung pada sejauh manakah kebutuhan akan positive regard ini dipuaskan dengan baik.
6. Sebutkan dan jelaskan ciri-ciri orang yang berfungsi sepenuhnya ?
Hal yang pertama mengenai kepribadian yang sehat,yakni kepribadian yang sehat itu bukan merupakan suatu keadaan dari ada, melainkan suatu proses. Hal yang kedua tentang aktualisasi diri ialah aktualisasi diri itu merupakansuatu proses yang sukar dan kadang menyakitkan.hal yang ketiga tentang orang-orang mengaktualisasikan diri, yakni mereka benar-benar adalah diri mereka sendiri.
Disamping usulan-usulan yang umum ini, Rogers memberikan lima sifat yang berfungsi sepenuhnya yaitu :
1. Keterbukaan pada Pengalaman
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat dikatakan lebih “emosional” dalam pengertian bahwa dia mengalami banyak emosi yang bersifat positif dan negative, dan mengalami emosi-emosi lebih kuat daripada orang yang defensif.
2. Kehidupan Eksistensial
Orang yang berfungsi sepenuhnya, hidup sepenuhnya dalam setiap momen kehidupan. Setiap pengalaman dirasa segar dan baru, seperti sebelumnya belum pernah ada dalam cara yang sama persis sama. Maka dari itu ada kegembiraan karena setiap pengalaman tersingkap.
3. Kepercayaan Terhadap Organisme Orang Sendiri
Orang yang berfungsi sepenuhnya dapat bertindak menurut impuls-impuls yang timbul seketika dan intuitif. Dalam tingkah laku yang demikian itu terdapat banyak spontanitas dan kebebasan, tetapi tidak sama dengan bertindak terburu-buru.
4. Perasaan Bebas
Orang yang berfungsi sepenuhnya memiliki suatu perasaan berkuasa secara pribadi mengenai kehidupan dan percaya bahwa masa depan tergantung pada dirinya,tidak diatur oleh tingkah laku, keadaan,atau peristiwa-peristiwa masa lampau.
5. Kreativitas
Orang yang berfungsi sepenuhnya lebih mampu menyesuaikan diri dan bertahan terhadap perubahan-perubahan yang drastis dalam kondisi-kondisi lingkungan.
BY :PUTRI RATU RETNO
SUMBER : PSIKOLOGI PERTUMBUHAN (DUANE SCHULTZ)