Pages

Minggu, 20 Februari 2011

APLIKASI MATEMATIKA YANG BERHUBUNGAN DENGAN DUNIA PSIKOLOGI

Matematika menyatukan konsep, teori, dan aplikasi, serta perhitungan manual dan digital (komputerisasi), sebagai jawaban tantangan global, mewujudkan matematika sebagai teman yang akrab dalam hidup, dimanapun kita berada pasti matematika selalu diperlukan dan digunakan. Aplikasi matematika yang berhubungan dengan dunia psikologi adalah statistika. Statistika adalah cara ilmiah yang mempelajari pengumpulan, pengaturan, perhitungan, penggambaran, dan penganalisisan data, serta penarikan kesimpulanyang valid berdasarkan penganalisisan yang dilakukan dan pembuatan keputusan yang rasional. Data tentang suatu hal terdiri dari himpunan nila-nilai atau hasil pengamatan yang dicatat. Data-data tersebut di ambil dari suatu kumpulan atau subjek yang di teliti yang mewakili kelompok yang lebih besar yang mencangkup semua subjek yang ingin diteliti. Kelompok kecil yang mewakili keseluruhan subjek yang diteliti disebut sampel. Sedangkan keseluruhan subjek disebut populasi. Sedangkan yang akan diselidiki disebut objek dan yang memiliki sejumlah nilai disebut variabel. Jadi psikologi juga perlu mempelajari matematika dan statistika karena pengumpulan data itu sangat membutuhkan hitung-hitungan.

Pengumpulan data :

Jika kita perhatikan definisi statistika maka fungsi pertamanya adalah mengumpulkan data menata data. Dalam hal ini, data yang baru dikumpulkan disebut data mentah , yaitu data yang belum mengalami pengelolahan apapun.

Pengumpulan data di peroleh dengan cara sebagai berikut :

1. Pengamatan (observasi)

Pengamatan adalah cara pengumpulan data dengan mengamati secara langsung subjek yang diteliti.

2. Penelusuran literature

Penelusuran literature adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan sebagian atau seluruh data yang telah ada dari penelitian sebelumnya. Penelusuran literature disebut juga pengamatan tidak langsung.

3. Penggunaan kuesioner (angket)

Penggunaan kuesioner adalah cara pengumpulan data dengan menggunakan daftar pertanyaan (angket) atau daftar isian terhadap subjek yang diteliti.

4. Wawancara (interview)

Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan mengadakan Tanya jawab langsung kepada subjek yang diteliti.

Berdasarkan banyaknya data yang diambil, terdapat 2 cara pengumpulan data :

1. Sensus

Sensus adalah cara pengumpulan data dengan meneliti satu persatu setiap anggota populasi.

2. Sampling

Sampling adalah cara pengumpulan data dengan meneliti sebagian anggota populasi saja (sampel).

Berdasarkan pengertian diatas, dibawah ini adalah salah satu contoh kasusnya :

Ø Data berdasarkan dari sampel 17 14 15 15 13 16

cari : a. Berapa range data tersebut ?

b. Berapa rata-rata sampel ?

c. Modus ?

d. Median ?

jawabannya :

a. Range = (Nilai max-nilai min)

17 – 13 = 4

b. Rata² sampel = jumlah data = 90 = 15

Banyak data 6

c. Modus (nilai yang sering muncul) = 15

d. Median (nilai tengah) = n + 1 = 6 + 1 = 3,5

2 2

Letak median = 17 14 15 15 13 16

= 15 + 15 = 15

2

Daftar pustaka :

  • · Abdul Karim.2004.Matriks(Matematika Teori dan Aplikasi).Penerbit : Sinergi Pustaka Indonesia
  • · H.Sunardi,SelamatWalyuno,Sutrisno,H.Subagya.2005.Matematika(Program Studi Ilmu dan Bahasa).Penerbit : Bumi Aksara
  • · Bambang Kustituanto,Rudy Badrudin.1994.Statistika 1(Deskriptif).Penerbit : Gunadarma

Sabtu, 19 Februari 2011

Hubungan Pribadi Dengan Lingkungan

Menjadi orang susah bukanlah dambaan dan impian semua orang, saya dan anda, kita semuanya, tentunya tidak mau dengan kehidupan susah untuk selama-lamanya. Tapi apa jadinya jika kita terlahir menjadi orang susah, terlahir dari rahim orang susah, tumbuh dan dibesarkan di lingkungan orang susah, dengan kehidupan yang melarat, apakah kita harus menyesalinya, apakah kita harus menghakimi Tuhan atas kodrat yang diberikan kepada kita menjadi orang susah tanpa mau berjuang merubahnya?

Atau malah sebaliknya, menjadi orang susah adalah sebuah kebanggaan yang agung, yang diidam-idamkan, yang pantas dipertontonkan dandipertunjukkan, dipanggung sandiwarakan ke khalayak ramai dan berdiam diri tanpa mau mengubahnya, dan berkata ke penjuru dunia bahwa inilah aku, Orang Susah ?

psikologi lingkungan adalah ilmu kejiwaan yang mempelajari perilaku manusia berdasarkan pengaruh dari lingkungan tempat tinggal, baik lingkungan sosial, ataupun lingkungan alam.

CONTOH KASUS :

Orang mengenal saya sebagai motivator, pembicara dengan gaya semangat yang luar biasa, di berbagai seminar-seminar yang telah saya geluti lebih dari 10 tahun. Dan bahkan oleh publik, saya diberi predikat sebagai ‘Motivator no.1 Indonesia’, gelar kehormatan yang butuh tanggung jawab besar untuk memikulnya.

Sebelum itu orang tahu saya sebagai seorang pengusaha dan perintis kartu ucapan kata-kata mutiara merek Harvest dengan mottonya Kreatif, Energik, Dinamis!

Lahir di kota malang, Desember 1954 dari keluarga miskin, di usia 11 tahun, karena gejolak polotik 1965 dan ketidakmampuan orang tuanya, menyebabkan Andrie kecil terpaksa harus berhenti bersekolah karena sekolah mandarin tempat andrie kecil bersekolah ditutup. Maka SDTT, Sekolah Dasar Tidak Tamat, adalah gelar yang disandangnya saat ini. Masa kecil hingga remajanya pun kemudian dilalui dengan membantu orang tuanya membuat dan berkeliling berjualan kue ke toko-toko dan pasar.

Demi mengubah nasib, tahun 1976, pertama kalinya menginjakkan kaki ke Jakarta. Dan di Jakarta ia bekerja sebagai selesman sampai pelayan toko di Pasar Kenari. Pada tahun 1980, perusahaan Eterna Film Hong Kong, mengontrak Andrie sebagai bintang laga selama 3 tahun.

Kegemarannya menulis kata-kata mutiara motivasi, melahirkan ide membangun perusahaan kartu ucapan “ Harvest ” pada tahun 1985 dan berkembang terus menerus sampai saat ini.

Proses perjuangan hidup Andrie memang luar biasa. “ To Share ” (membagi) adalah tujuan hidupnya saat ini, terutama membagi pengalaman dan semangat perjuangannya dengan harapan agar setiap orang bisa berhasil, seperti filosofinya “SUCCESS IS MY RIGHT”. Sukses adalah Hak Saya, Hak Anda dan Hak Setiap Orang.

BERDASARKAN TEORI HIERARKI KEBUTUHAN :

Teori motivasi yang paling terkenal adalah hierarki teori kebutuhan milik Abraham Maslow. Ia membuat hipotesis bahwa dalam setiap diri manusia terdapat hierarki dari lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri). Maslow memisahkan lima kebutuhan ke dalam urutan-urutan. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan antara kedua tingkat tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal.

Teori kebutuhan Maslow telah menerima pengakuan luas di antara manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun, penelitian tidak memperkuat teori ini dan Maslow tidak memberikan bukti empiris dan beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.

Tujuan yang menantang dari Maslow ialah mempelajari beberapa banyak potensi yang kita miliki untuk perkembangan dan pengungkapan manusia yang penuh. Maslow mengemukakan, apabila kita berbuat demikian, apabila kita mempelajari hanya orang-orang timpang, tidak matang dan tidak sehat, maka kita akan melihat hanya sisi yang sakit dari kodrat manusia, orang-orang dalam keadaan yang paling buruk dan bukan dalam keadaan yang paling baik. Karena itu, Maslow mengemukakan bahwa kita harus mempelajari contoh-contoh yang paling baik, paling sehat, dan paling matang dari spesies manusia.

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

"berdasarkan contoh kasus di atas saya memasukin toeri hierarki kebutuhan maslow, dikarenakan orang hidup butuh aktualisasi diri dan motivasi . dari kasus ini kita bisa melihat betapa beratnya perjuangan andrie wongso ini , di hidupkan dengan keluarga miskin akan tetapi itu bukan masalah bagi dirinya , karena faktor lingkungan dan dorongan-dorongan keluargalah membuat dia termotivasi untuk menjadi orang sukses, walaupun andrie terbilang miskin tetapi ia tidak malu akan hal itu. pengaruh lingkungan yang baik pasti akan menghasilkan buah yang baik, tetapi sebaliknya jika lingkungannya tidak baik maka akan menghasilkan buah yang tidak baik pula dikarenakan terpengaruh."


Penulis : Putri Ratu Retno K.S

Sumber refrensi : 2005 Andrie Wongso, Penerbit PT Elex Media Komputindo, Kelompok Gramedia.

Duane Schultz, Psikologi Pertumbuhan (model-model kepribadian sehat)