Pages

Rabu, 19 Mei 2010

DAMPAK KEKERASAN RUMAH TANGGA TERHADAP ANAK

Kekerasan dalam rumah tangga adalah perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan fisik. Kekerasan dalam rumah tangga juga dapat diartikan kekerasan atau penganiayaan baik secara fisik maupun secara psikologis yang bertujuan menyakiti remaja dan dilakukan secara sengaja oleh orang tuanya atau orang dewasa lainnya.. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara mendalam mengenai kekerasan dalam rumah tangga yang dialami seorang remaja putri saat menghadapi kekerasan dalam rumah tangga, dampak yang terjadi dan apa yang menyebabkan remaja putri mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif yang berbentuk studi kasus Pengambilan data dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode observasi dan wawancara Subjek dalam penelitian ini adalah seorang remaja putri berusia antara 18 tahun sampai dengan 19 tahun yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh ayah tiri. Subjek mengalami kekerasan dalam rumah tangga yang dilakukan oleh ayah tiri subjek sendiri. Adapun kekerasan yang subjek alami adalah kekerasan dalam bentuk kekerasan fisik dimana subjek mengalami perlakuan kasar dengan ditampar, dijambak, didorong hingga terjatuh dan bahkan dilempar dengan menggunakan benda. Subjek juga mengalami kekerasan verbal dan psikologis, dimana subjek sering dimarahi dengan kata-kata makian dan hinaan. Sedangkan kekerasan psikologis yang subjek alami adalah subjek sering mendapatkan ancaman, selalu diatur dan diperintah oleh pelaku. Selain itu, subjek juga mengalami kekerasan dalam bentuk kekerasan finansial, dimana subjek mendapatkan pembatasan dan pengontrolan dalam hal keuangan dengan tidak yang semestinya. Kekerasan lain yang subjek alami adalah kekerasan emosional dari lingkungan, dimana subjek tidak mendapatkan pertolongan dan perhatian yang semestinya dari orang-orang terdekat serta masyarakat sekitar yang mengetahui jika subjek mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga. Namun subjek tidak mengalami kekerasan dalam bentuk lainnya, baik itu kekerasan seksual maupun kekerasan spiritual. Kekerasan dalam rumah tangga yang subjek alami memiliki berbagai dampak terhadap diri subjek, dimana pada diri subjek terjadi penurunan prestasi akademik serta hilangnya keinginan untuk melanjutkan pendidikan. Subjek juga menyimpan rasa dendam dan sakit hati terhadap pelaku kekerasan serta masih merasakan trauma akibat dari kekerasan yang dialaminya. Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga yang subjek alami juga berdampak pada rasa kepercayaan diri subjek, dimana subjek memiliki rasa percaya diri yang rendah. Subjek juga cenderung mengalami kesulitan untuk dapat mempercayai orang lain, tidak merasa kerasan untuk tinggal di rumah dan terkadang bersikap melanggar hukum dan norma sosial. Dampak lainnya terdapat pada sikap subjek dalam menjalin hubungan dengan lawan jenis, dimana subjek tidak dapat menjalin komitmen yang serius dengan satu pria dan menetapkan kriteria tertentu terhadap lawan jenis yang akan mendekatinya. Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga yang subjek alami juga memiliki dampak pada perilaku dan emosional subjek, dimana subjek jadi suka berkata kasar. Namun terdapat dampak positif yang muncul pada diri subjek, dimana subjek tidak menginginkan masalahnya diselesaikan dengan cara kekerasan, dimana subjek ingin menyelesaikan masalah dengan cara yang demokratis. Terdapat berbagai faktor yang turut mempengaruhi hingga menyebabkan subjek mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Adapun faktor-faktor tersebut adalah faktor coping melakukan kekerasan, dimana pelaku kekerasan tersebut atau yang tak lain adalah ayah tiri subjek memiliki pengalaman dalam hal kekerasan. Faktor lainnya adalah kondisi psikologis subjek, dimana sebagai seorang anak subjek tidak mengetahui hak-haknya serta terjadinya perceraian pada kedua orang tua subjek sehingga subjek memiliki ayah tiri. Selain itu, peneliti menemukan faktor lain yang turut mendorong mengapa subjek mendapatkan kekerasan dalam rumah tangga, yaitu faktor persepsi orang tua tentang pentingnya memberikan hukuman terhadap anak, sikap menentang pada anak, riwayat kesehatan orang tua serta persepsi sosial terhadap kehidupan dalam berumah tangga

1 komentar:

Anonim mengatakan...

tulisannya kuning,sakit di mata..