Biasanya yang berbintang ini memiliki otak yang cerdas dan bijaksana. Ia berhati baik walau agak cerewet. Tingkah lakunya amat sederhana dan memiliki sopan santun dan rela berkorban. Selain itu juga termaksud hemat dan mengatur uang.
vAQUARIUS(22 JAN- 19 FEB)
Biasanya yang berbintang ini sifatnya penyabar, senang berhayal, dan tidak mampunyai pendirian tetap. Punya selera tinggi dan suka glamour, walau senang di puji tetapi tidak pandai mengatur uang.
vPISCES(20 FEB- 20 MAR)
Keras kepala dan mudah naik darah itu lah yang ada pada berbintang ini walau agak pemalas ia juga termaksud orang yang tidak mempunyai pendirian tetap, dan tidak percaya diri. Tapi ia sopan dan tidak tegaan.
vARIES(21 MAR- 20 APR)
Memiliki kemauan keras, suka merintah namun rela berkorban. Ia juga orang yang mudah tersinggung, ingin menang sendiri tidak punya pendirian tetap, ia akan segera minta maaf bila mempunyai kesalahan.
vTAURUS (21 APR- 21MEI)
Pandai menyimpan rahasia, tidak suka ikut campur. Pendirian yang teguh ia pandai menyimpan uang, hati-hati bila sudah tersinggung maka ia akan menutup diri dan tidak mau berhubungan lagi.
vGEMINI (22 MEI- 21 JUN)
Pikiran mudah berubah- rubah, mudah terpengaruh dan berani berkorban mempunyai hati yang selalu bertentangan dan selalu ingin tau segala urusan. Ia sangat luwes pandai bicara termaksud orang yang selalu menepati janji.
vCANCER(22 JUN- 22 JUL )
Mempunyai otak yang cerdas, perasaan yang peka tidak mudah terpengaruhi . ia begitu setia, ia termaksud orang yang cemburu dan suka menyombongkan diri.
vLEO(23 JUL- 22 AGS)
Mempunyai pikiran yang mantap dan perasaannya yang peka. Ia termaksud orang yang jujur berani mengeritik apa yang di anggapnya tidak benar. Selalu kasar bila sudah marah dan berlidah tajam. Ia pendendam yang belum puas membalas orang yang sudah melukai perasaannya.
vVIRGO (22 AGS- 22 SEP)
Mempunyai perasaan halus, cerdas, pandai mengatur uang. Ia seorang yang penuh tanggung jawab, selain itu pandai menyimpan rahasia, ia juga pandai menyimpan perasaannya.
vLIBRA (23 SEP- 23 OKT)
Tidak mempunyai pendirian yang tetap, agak pemalu, tidak tegaan pada orang yang sedang kesusahan, jujur, di sukai banyak orang karena sifatnya yang ramah, sopan, ia berontak cerdas tapi ia seorang yang pencemburu dan agak boros.
vSCORPIO(23 OKT- 21 NOP)
Cerdas mudah di pengaruhi, agak cerewet, pandai menyimpan rahasia. Tahan hidup menderita dan memiliki semangat yang tinggi dalam mengejar apa yang di inginkannya, sangat cemburu dan boros.
vSAGITARIUS(22 NOP- 21 DES)
Ia selalu optimis dan tidak mudah putus asa. Dalam mencapai keinginan, tidak menunda- nunda pekerjaan, ia rajin dan pandai menyimpan uang, ia selalu merasa hebat dan selalu memandang rendah orang lain.
Fenomena Bunuh Diri di Mal Bisa Dipicu Gangguan Jiwa
Bunuh diri (dalam bahasa Inggris: suicide; dalam budaya Jepang dikenal istilah harakiri) adalah tindakan mengakhiri hidup sendiri tanpa bantuan aktif orang lain. Alasan atau motif bunuh diri bermacam-macam, namun biasanya didasari oleh rasa bersalah yang sangat besar, karena merasa gagal untuk mencapai sesuatu harapan.
Definisi : Bunuh diri adalah perbuatan menghentikan hidup sendiri yang dilakukan oleh individu itu sendiri atau atas permintaannya.
Betapapun kebudayaan dan pola pikir manusia, memberikan berbagai alasan dan definisi maksud yang berbeda-beda tentang bunuh diri ini. Namun, tetap saja pada intinya adalah "keputus-asaan".
Sebab orang yang tidak berputus asa dan bersedia tetap menjalani kehidupan seberat dan seburuk apapun, maka ia tidak akan pernah melakukan kegiatan bunuh diri ini. Sebab ia sadar, bahwa hidup ini memang penuh cobaan-cobaan berat dan pahit, jadi bunuh diri baginya hanyalah tindakan sia-sia dan pengecut. Sebab masih banyak hal-hal yang bisa dilakukan dalam hidup ini, dan segala sesuatu pastilah ada batasnya. Sebab betapapun beratnya persoalan, tetap saja ia memiliki batas akhir (penyelesaian), walaupun permasalahan itu harus selesai oleh waktu, tapi ia selesai juga.
Dalam pandangan islam hal ini adalah perbuatan yang sangat keji, dan termasuk dosa yang sangat besar. Dimana, kegiatan bunuh diri ini adalah kegiatan manusia-manusia pengecut/pecundang hidup (looser), sebab kekalahan memang sudah mutlak menjadi milik mereka jika mereka membunuh dirinya sendiri.
Motif bunuh diri
Pada dasarnya, segala sesuatu itu memiliki hubungan sebab akibat (ini adalah sistematika). Dalam hubungan sebab akibat ini akan menghasilkan suatu alasan atau sebab tindakan yang disebut motif.
Motif bunuh diri ada banyak macamnya. Disini penyusun menggolongkan dalam kategori sebab, misalkan :
1.Dilanda keputusasaan dan depresi
2.Cobaan hidup dan tekanan lingkungan.
3.Gangguan kejiwaan / tidak waras (gila).
4.Himpitan Ekonomi atau Kemiskinan (Harta / Iman / Ilmu)
5.Penderitaan karena penyakit yang berkepanjangan.
Dalam ilmu sosiologi, ada tiga penyebab bunuh diri dalam masyarakat, yaitu
1.egoistic suicide (bunuh diri karena urusan pribadi),
2.altruistic suicide (bunuh diri untuk memperjuangkan orang lain), dan
3.anomic suicide (bunuh diri karena masyarakat dalam kondisi kebingungan).
Contoh kasus :
Serangkaian kasus bunuh yang terjadi akhir-akhir ini menjadi fenomena memprihatinkan. Dalam sepekan terakhir, tercatat setidaknya lima kasus bunuh diri, dan tiga di antaranya dilakukan dengan cara melompat dari lantai atas pusat perbelanjaan.
Masih lekat dalam ingatan, betapa mengenaskan peristiwa tewasnya seorang perempuan muda bernama Ice yang menjatuhkan diri dari Lantai 5 West Mall Grand Indonesia pada Senin (30/11) lalu. Pada hari yang sama, seorang pria muda bernama Reno juga loncat dari lantai 5 Mal Senayan City untuk mengakhiri hidupnya.
Korban ketiga yang diduga bunuh diri akibat loncat di mal adalah seorang pria berusia 37 tahun. Pria bernama Richard Kurniawan ini dikabarkan jatuh dari lantai 7 pusat perbelanjaan Mangga Dua Square, Jakarta.
Maraknya kasus bunuh diri dalam sepekan terakhir ini tentu saja mengundang sebuah pertanyaan besar. Mengapa mereka begitu nekad mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak biasa?
Psikolog Klinis dari Fakultas Psikologi Univeritas Indonesia, Dra Yati Utoyo Lubis MA. PhD menganalisis, fenomena bunuh diri yang terjadi bisa saja dilatarbelakangi persoalan hidup yang rumit atau pun terkait dengan adanya gangguan jiwa.
Menurut Yatie, bila melihat pada situasi masyarakat saat ini, bunuh diri sangat mungkin terjadi karena korban tidak menemukan jalan keluar dalam mengatasi rumitnya problem yang dihadapi.
"Hanya orang-orang tertentu saja yang berani memilih jalan untuk bunuh diri. Mereka seperti menemukan jalan buntu dalam mengatasi persoalan hidup," ujar Yati saat dihubungi Kompas.com, Jumat (4/12)
Faktor penyebab lain yang mungkin terjadi, kata Yati, adalah masalah gangguan jiwa pada orang yang bunuh diri. Ada beberapa jenis gangguan atau penyakit jiwa yang berkaitan dengan bunuh diri yaitu depresi berat dan schizophrenia atau gangguan susunan sel-sel syaraf pada otak yang lebih akrab disebut penyakit gila.
"Mereka yang depresi berat biasanya dari kepribadian orang-orang yang tidak kuat dan tidak matang. Kalau matang, dia tentu coba akan mencoba mengatasinya alternatif lain, termasuk membicarakan masalahnya dengan orang ahli, sehingga ke depan ia tidak melihat suatu masalah sebagai sebuah dinding yang tidak bisa ditembus," ungkap mantan Dekan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia ini.
Rata-rata mereka yang bunuh diri, lanjut Yati, seperti tidak melihat adanya jalan lain dalam menyelesaikan persoalan. Contoh sederhana misalnya mereka yang mengidap penyakit yang tidak sembuh-sembuh dan sangat menderita akibat penyakitnya.
JAKARTA, KOMPAS.com - Maraknya kasus bunuh diri yang terjadi akhir-akhir ini mengundang sebuah pertanyaan. Tercatat ada lima kasus bunuh diri dalam sepekan dan tiga di antaranya dilakukan dengan cara melompat dari lantai atas pusat perbelanjaan.
Modus bunuh diri dengan cara melompat dari lantai atas pusat perbelanjaan ini seperti menjadi tren. Mengapa korban begitu nekad mengakhiri hidupnya dengan cara melompat dari ketinggian?
Menurut psikolog klinis dari Fakultas Psikologi Univeritas Indonesia, Dra Yati Utoyo Lubis MA. PhD, fenomena bunuh diri di mal adalah bukti bahwa para korban ingin mencari pilihan yang mudah dan cepat dalam melepaskan nyawa.
Gedung bertingkat atau lantai atas pusat perbelanjaan menjadi pilihan ideal bagi para korban karena di tempat-tempat seperti ini mereka yakin bahwa upaya bunuh diri akan berhasil.
"Mereka yang ingin melakukan bunuh diri akan mencari cara yang paling gampang. Memotong pembuluh darah mungkin akan terasa sakit dan belum tentu akan selesai. Mungkin yang paling gampang adalah melompat dari ketinggian. Mereka mencari tempat yang pasti akan berhasil, jadi dicarilah gedung- gedung bertingkat," ujar Yati.
Menyoal apakah kasus bunuh diri beruntun ini karena para pelaku terilhami oleh kasus sebelumnya, Yati tidak dapat memastikannya. Akan tetapi Yati mengakui bahwa fenomena bunuh diri juga dapat dipicu oleh suicide contagion atau bunuh diri yang menular.
"Pernah ada sebuah penelitian di Amerika Serikat bahwa di kalangan remaja terjadi suicide contaigion. Mereka melakukan bunuh diri hanya untuk mencoba-coba dan membuktikan dirinya hebat," ujar Yati.
Fenomena bunuh diri yang menular dapat pula dipicu oleh pemberitaan media yang tidak proporsional. Media yang memuat foto korban secara lengkap atau yang mengungkap secara detail teknik korban melakukannya. Hal ini akan memunculkan preokupasi (pikiran berulang) bunuh diri, dan tidak menutup kemungkinan akan memberi ilham metode pelaksanaan bunuh diri.
Menurut saya orang-orang yang melakukan bunuh diri seperti di atas sangat di sayangkan sekali, karena bayak orang yang sakit jiwanya saja ingin sembuh, tapi kenapa orang yang tidak sakit jiwanya harus mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri di mall-mall yang bertingkat
dan meloncat seperti cerita di atas tersebut.
Apakah orang-orang yang bunuh diri di mall-mall tersebut tidak berfikir panjang apa jadinya kalo dia bunuh diri disana, pasti saja bukan hanya keluarga dan saudara, teman, kerabat yang di tanya oleh orang-orang tapi juga menanggung malu atas kejadian tersebut, bahkan menjadi masalah di negeri ini. Dan orang-orang yang bunuh diri karena di sengaja bukan karena waktu ajal menjemput pasti dosa yang di tanggungnya amat sangat besar di akhirat sana.